Kamis, 02 April 2009

Cara Mengatasi Kebuntuan Menulis

Dalam Ubud Writers and Readers Festival 2007, saya sempat ngobrol dengan Miles Merrill, seorang penyair dan pementas puisi, yang berkata bahwa sumber inspirasinya adalah kehidupan. Itulah yang ia tulis. Karena itu, saat mengalami kebuntuan dalam menulis, ia akan keluar dan merangkul hidup, alih-alih mendekap di kamar.

Jika kita mengalami kebuntuan karena kesulitan memilih kata, ia memberikan tip berikut, "Putarlah sebuah lagu tanpa lirik, dan tulislah apa saja yang muncul dalam benak kita."

Jangan takut menodai kertas dengan coretan atau kata-kata yang tak akan terpakai. Justru diksi yang memikat itu baru bisa muncul di antara untaian kata yang tampak tak menarik. Seperti mencari biji emas di antara pasir. Kalau kita tidak menyerok pasir itu, kita tidak akan menemukan emasnya.

Wiratmadinata, seorang penulis dan penyair berlatar belakang jurnalistik, menyampaikan hal serupa dengan cara lain, "Saya akan menulis dan terus menulis. Hingga akhirnya terbiasa. Pada saat itu, [saya] akan sampai pada titik di mana saya tidak bisa berpikir tanpa menulis."

Intinya, yang menciptakan kebuntuan itu adalah keengganan kita sendiri untuk menulis. Karena itu, jalan keluarnya adalah mendobraknya. Dengan menulis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar